Jumat, 11 Juni 2021

 PANEN KOMPOS

(Berbagi Pengalaman)


Ceritanya beberapa hari ini saya kehabisan tanah untuk media tanam, padahal banyak semaina (seedling) yang harus dipindahkan. Lalu saya teringat bahwa saya memiliki kompos yang siap panen. Akhirnya saya meminta tolong ke tetangga untuk membongkar kompos yang sudah berumur sekitar 3 bulan. 


Kompos yang saya panen ini adalah limbah domestik yang ditimbun ke dalam area seluas 1m x 1,5 m dengan ke dalaman 1m. Jenis limbah yang digunakan berupa bahan organik yaitu sisa sayuran yang tidak terpakai, sampah pekarangan seperti daun nagka, daun bambu, daun pisang, tempurung kelapa, sabut kelapa dan ranting tanaman. Apabila tempat penimbunan penuh, tutup dengan tanah dan biarkan sampai sekitar 3 bulan.


Tidak semua bahan organik yang ditimbun dan dibirkan selama 3 bulan berubah menjadi kompos, ada beberapa bahan organik yang masih keras (belum terdekomposisi), contohnya ranting, tempurung kelapa, sabut kelapa, tulang, dan kulit telur. Oleh karena itu harus dipilah (sortir).


Kompos yang sudah dipilah dimasukkan ke dalam polibag untuk media tanaman. 





Semoga bermanfaat bagi pembaca.





























 







Senin, 22 Juni 2020

GINGSENG: Cara Menanam, Cara Memasak, Kandungan Nutrien dan Manfaat

STEK TANAMAN GINGSENG







Gingseng adalah tanaman yang mudah tumbuh. Cobalah beli sayur gingseng satu ikat di supermarket. Selanjutnya ambilah daunnya untuk ditumis, sedang batangnya dijadikan stek atau ditancapkan di media tanam. Setelah satu minggu stek tanaman gingseng akan memunculkan pucuk daun. 

Tanaman gingseng seharusnya populer di masyarakat karena mudah tumbuh, namun kenyataannya banyak yang tidak  tahu. Saya pun baru mengetahui bahwa tanaman gingseng bisa dimakan, kira-kira satu tahun yang lalu. Pada waktu itu, saya belanja sayur di supermarket dan saya melihat beberapa ikat daun gingseng dipajang di antara sayur mayur yang dijual. Saya belum pernah melihat sayur ini dan belum pernah  merasakannya. Lalu saya bertanya ke petugas, bagaimana cara memasaknya. Petugas hanya memberitahu bahwa daun tanaman ini bisa ditumis.

Setiap kali belanja sayur, apabila ada sayuran baru, saya tertarik untuk mencoba memasak dan mencicipi. Karena, saya berpikir bahwa setiap sayuran memiliki kandungan mikronutrien alami dan variasinya berbeda-beda. Dengan memakan banyak variasi nutrien, menurut saya akan baik bagi tubuh saya. 

Sekarang di halaman rumah saya tumbuh tanaman gingseng, siap dipanen untuk ditumis.




Gambar 3.: Tanaman Gingseng Siap di Panen


MEMASAK GINGSENG




KANDUNGAN NUTRIEN


MANFAAT


Selasa, 26 Mei 2020

INDANYA .... BISA MEMANFAATKAN SAMPAH UNTUK BERCOCOK TANAM

Salah satu cara untuk memanfaatkan sampah adalah 3R ((Reuse, Reduce, dan Recycle), namun menjadi orang yang mau merealisasikan reuse, reduce dan recycle diperlukan kemauan yang kuat sampai menjadi kebiasaan. Selain kemauan juga kesadaran dan perlu juga menjadi kreatif. Di tulisan ini saya akan membagikan pengalaman saya mepraktikkan 3R saat bercocok tanam.

Recycle
Recycle atau daur ulang adalah mengolah kembali bahan sampah menjadi produk baru. Ini sudah banyak dilakukan pada sampah organik, yaitu mengolah sampah organik menjadi kompos. Namun untuk sampah non-organik, diperlukan kreatifitas dan perencanaan, karena kalau asal-asalan, yang ada bukan recycle, tapi justru menambah sampah. Sampai saat ini, saya juga belum melakukan recycle untuk sampah yang saya hasilkan. Bahkan saya mencari alasan pembenaran, seandainya saya hidup di desa maka saya akan membuat kompos dari sampah dapur. Atau andai ada alat yang lengkap saya akan mendaur ulang sampah kertas menjadi kertas baru. 

Hal kecil yang baru bisa saya lakukan dalam bercocok tanam berkaitan dengan recycle adalah menumpuk beberapa sampah organik ke dalam pot, lalu menambahkan tanah, jadilah media tanam.

Reduce 
Reduce adalah usaha mengurangi terbentuknya sampah. Sehubungan dengan reduce, yang bisa saya lakukan adalah setiap kali selesai belanja saya harus melipat tas belanja dan meletakkan  di tempat yang mudah ditemukan atau langsung di letakkan di sepeda motor (mobil). Itupun sering lupa. 

Selain itu, saat mau beli makanan di warung atau kantin, harus membawa kotak makan. Susahnya kalau kotak makan yang kita bawa ditolak oleh penjual, karena mereka sudah menyediakan kotak yang sudah didisain untuk produk toko tersebut. Alhasil setumpuk kotak makan tanpa disadari memadati dapur. Apalagi saat ini, saat WFH, saat COVID 19, saat di mana setiap beli makanan harus take away, semakin bertambah banyak lagi kotak warna-warni yang saya koleksi .

Selama berkebun, usaha yang saya lakukan agar tidak menambah sampah adalah mengurangi pembelian bibit dengan cara sebagai berikut:

Stek batang sayur
Sayur yang saya beli, misalnya gingseng, setelah sampai di rumah diambil daunnya untuk di masak, sedangkan batangnya disetek untuk dijadikan tanaman supaya bisa panen sendiri, sehingga hemat tas plastik/kemasan plastik pembungkus sayuran.

Bibit buah
Saat membeli buah, saya mencari buah yang sudah masak, misalnya buah melon, setelah sampai di rumah, buahnya bisa dinikmati sedang bijinya kita ambil, dibersihkan, dikeringkan siap dijadikan bibit, sehingga menghemat bibit dan tidak perlu membeli bibit kemasan.

Reuse
Reuse adalah usaha mengurangi sampah dengan menjadikan sampah tersebut berguna lagi. Untuk menjadi orang yang reuse, saya harus kreatif. Setiap ada barang yang tidak berguna, sebelum dibuang harus diuji terlebih dahulu dengan pertanyaan, "Barang seperti ini bisa digunakan untuk apa?'  Saat ini, yang sedang menjadi persoalan saya adalah kotak atau bungkus makanan hasil take away. Jadi saya harus memanfaatkan barang tersebut. Oleh karena itu, saya putuskan untuk memilih beberapa barang yang bisa digunakan sebagai polybag dan pot. 
Polybag dari kemasan



Polybag dari kemasan beras, pewangi pakaian, dan kemasan snack.









Pot dari beberapa kotak makanan



Senang rasanya bisa melakukan 3R. Entah kenapa setiap kali mau membuang sampah plastik, hati nurani saya terganggu, tetapi tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi. Oleh karena itu kalau saya bisa melakukan hal kecil, untuk mengurangi penambahan sampah, saya merasa nyaman.



Minggu, 24 Mei 2020

CINCAU HIJAU: Cara Stek, Cara Pembuatan Cincau, Kandungan Nutrien dan Manfaat

Sudah lama saya ingin  memiliki   tanaman cincau. Pernah  dapat, sudah saya tanam dan   tumbuh  lebat, dengan   penuh   semangat  saya  panen  daunnya  untuk  dibuat cincau, tetapi cincaunya tidak enak. Benar-benar kecewa.
Beberapa bulan kemudian saya cerita ke teman tentang keinginan saya untuk menanam cincau hijau yang seperti jelly (Cyclea barbata Miers). Lalu teman saya memberi pucuk tanaman cincau sepanjang 15 cm. 
Berawal dari pucuk tanaman cincau, sekarang saya memiliki banyak stek tanaman cincau.

CARA STEK (Cyclea barbata Miers)
  1. Siapkan media tanam. Media tanam bisa dibuat sendiri dengan pengomposan atau beli. Masukkan media tanam dalam pot atau polybag kecil berdiameter sekitar 10 cm.
  2. Potonglah batang cincau dari tanaman pokok, beri tanda atau ingat-ingat yang mana bagian pangkal dan yang mana bagian ujung. Bagian pangkal yaitu bagian batang yang terhubung dengan tanaman sebelum di potong.
  3. Batang yang sudah diambil jika terlalu panjang bisa dipotong pendek-pendek sekitar 10 cm.  Potonglah batang  miring, sehingga terbentuk ujung yang lancip. Jangan lupa tetap perhatikan bagian pangkal dan bagian ujung.
  4. Tancapkan bagian pangkal ke media tanam yang sudah siap. Apabila yang di tancapkan adalah bagian ujung, biasanya stek tidak bertumbuh.
  5. Letakkan di tempat teduh dan sirami setiap hari jangan sampai medianya kering. 
  6. Tunggu 15 - 20 hari akan muncul kuncup daun di ruas batang (ketiak daun).

CARA PEMBUATAN CINCAU
(Untuk membuat satu gelas cincau diperlukan sekitar 10 lembar daun)

  1. Panenlah 10 - 15 lembar daun cincau.
  2. Cuci bersih daun tersebut.
  3. Letakkan dalam baskom, tambahka satu gelas air.
  4. Hancurkan daun dengan tangan sampai tertingga tulang daun (jangan diblender atau ditumbuk).
  5. Saring cairan yang mengandung ekstrak daun cincau dengan saringan teh.
  6. Biarkan beberapa saat sampai membentuk jelly simpan dalam kulkas. 
  7. Setelah kurang lebih 4 - 5 jam cincau siap dibuat minuman, ditambah air gula, santan dan es. 


KANDUNGAN NUTRIEN 
  1. Karbohidrat
  2. Lemak
  3. Protein
  4. Vitamin: vitamin A, vitamin B
  5. Mineral: kalsium, fosfor      
  6. Protein
  7. Polifenol
  8. Serat pektin
  9. Tannin
  10. Flavonoid
  11. Antioksidan yang sangat tinggi

MANFAAT

Obat typhus
Kandungan zat aktif tannin dan flavonoid yang terdapat pada daun cincau hijau mampu menghambat pembentukan biofilm bakteri Salmonella typhi, sehingga bakteri kurang resisten terhadap obat (antibakteri) dan tubuh menjadi kebal (imun) terhadap bakteri typhus. Jurnal:http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73578

Penurun hipertensi
Senyawa bioaktif didalam olahan daun cincau hijau seperti Polifenol dan Flavonoid serta antioksidan lain seperti polisakarida dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan olahan daun cincau hijau dapat menjadi pilihan terapi alternatif untuk hipertensi. Jurnal:http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/882/790

Obat diabetes
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Daun cincang yang memiliki kandungan nutrisi cukup akan menyehatkan hormon insulin pankreas. Dengan demikian, pankreas akan bekerja lebih baik untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Obat disentri 
Daun cincau hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri  Shigella dysenteriae. Jurnal:http://repository.upnvj.ac.id/2025/

PUSTAKA

Agus R, Taryono. Cincau hijau tanaman obat penyembuh darah tinggi, radang usus,panas dalam dan disentri. Depok: Penebar Swadaya. 2013

Hatta S. Budidaya cincau. Yogyakarta:Kanisius. 2012. 22.

Nurdin SU, Zuidar AS, Suharyono. Dried extract from green cincau leaves as potential fibre sources for food enrichment. African Crop Science Conference Proceedings. 2005;7:655-58